Kamis, 12 Februari 2015

Akhirnya Aku Sadar

Ini ceritaku...
Aku tak mau ini terjadi pada kalian...
Satu pesanku, Berhentilah mencintai orang yang tak pernah mengingatmu...

Namaku Sekar...
Banyak nama Sekar di luar sana yang mungkin tidak akan sama dengan namaku ini. Sekar panggilan sayang dari lelakiku padaku. Lelakiku... dia makhluk paling sempurna di mataku. Entah mengapa Tuhan memberikan pandangan itu padaku. Jangan kau tanyakan lagi mengapa kekurangannya pun tak nampak bagiku. Yaa... begitulah cinta. Orang selalu mengatakan cinta itu buta. Telah ku jalani hampir 4 tahun hubungan ini. Tak sedikitpun aku merasa sedih karena ia selalu menguntai warna indah pelangi setiap harinya padaku sehingga membuatku bahagia. Sampai suatu hari...

Apakah lelaki itu lelakiku ?
Apakah ia yang ku pandang sempurna ?
Lalu... mengapa ia menggandeng tangan mungil yang bukan tanganku ?
Mengapa ia berjalan beriringan dengan kaki jenjang yang bukan kakiku ?
Sepertinya itu bukan dia... tapi mengapa aku menangis ?
Tuhan... Apa salahku padanya sehingga ia berlari ke arah yang berlawanan ?
Tuhan... Mengapa ia begitu ?

Jika kau bertanya, apakah kau masih mencintai tubuh tegap itu meski kini ia sedang menatap mata indah yang bukan matamu ?...
Bukan tidak mungkin kini ia telah menghapus kenangan indah bersama...
Bukan tidak asing lagi jika sikapnya berubah...
Bukan tidak mampu lagi namun aku memilih untuk mundur...
Jika aku tanya kau balik, apa yang akan kau lakukan dengan separuh tubuhmu yang tiba-tiba cacat ? apa kau akan terus menjalani hidup dengan penderitaan yang kau pikul setengahnya ?

Tuhan pernah memperkenalkan cinta...
Cinta yang pertama aku lihat wujudnya ada di dalam matamu...
Cinta yang selalu membuatku bangun lebih pagi dari biasanya...
Cinta yang selalu membahagiakan disetiap waktunya...
Kini...
Tuhan kembali memperkenalkan cinta dari sisi lain...
Cinta yang tak dapat aku genggam lagi...
Cinta yang dibutakan oleh makhluk lainnya yang lebih sempurna...
Cinta yang tak dapat di miliki meski kita mencintainya...

Aku tak perlu menceritakan mengapa ia pergi dan tak mau lagi berbagi cerita denganku. Aku mulai berhenti mencintainya sejak aku tahu bahwa ia tak lagi berjalan beriringan denganku. Aku mulai berhenti menyukainya sejak aku tahu ia lebih suka tak ada aku di kehidupannya. Dan aku mulai berhenti mengingatnya ketika dalam ingatannya tak akan pernah ada namaku.



Ini kisahku...
Berhentilah mencari kepastian jika kepastian tak akan pernah datang mencarimu...
Berdirilah ketika ia mampu membuatmu terjatuh...
Berhenti menangis untuk membuatnya menyesal telah meninggalkanmu...

1 komentar: